Evaluasi Smart City 2022

Pemerintah Kabupaten Bantul telah melaksanakan Evaluasi Smart City Tahun 2022 dengan tim asesor berasal dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kemeterian Keuangan, dan Praktisi/Akademisi. Evaluasi dilaksanakan secara online via platform Zoom Meetings di Ruang Mandhala Saba Madya Gedung Induk Komplek Parasamya, Senin (3/10).


Dalam evaluasi tersebut Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih memaparkan capaian dan program smart city dan dibahas lebih jelas bersama perwakilan perangkat daerah yang hadir. 


“Kabupaten Bantul telah menetapkan kebijakan mengenai Smart City, sehingga berbagai upaya telah kami lakukan dan perlu kami sampaikan bahwa Bantul merupakan bagian dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dalam master plan Smart City telah kami tetapkan visi Smart City Kabupaten Bantul yang bertujuan Bantul menjadi Kota yang Kreatif, Inovatif, Sejahtera dan Harmonis. Dengan 6 dimensi Smart City, yaitu Smart Governance, Smart Economy, Smart Living, Smart Environment, Smart Society, dan Smart Branding. Dimana SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) Kabupaten Bantul, telah berhasil mencapai prestasi yang terbaik, diantara kabupaten di seluruh Indonesia.” ucap Abdul Halim Muslih.

 
Beliau juga mengatakan bahwa implementasi Bantul Smart City dapat dilihat berdasarkan capain 6 dimensi yaitu : dari dimensi Smart Governance program berjalan 96,2%, Smart Branding program berjalan 83,3%, Smart Economy program berjalan 100%, Smart Society program berjalan 100%, Smart Living program berjalan 90,9% dan Smart Environment program berjalan 100% dengan baik.


“Kami menyadari bahwa system smart  di Kabupaten Bantul ini, masih perlu penyempurnaan, keperluan untuk menyempurnakan ini tidak hanya dari aspek teknologinya tetapi juga orangnya. Kami tahu ada kesenjangan (gap) antar generasi tua dan generasi milenial tentang pemanfaatan tehnologi informasi (IT). Terbukti beberapa UKM yang memiliki rata-rata usia yang tidak begitu ramah dengan teknologi IT ini, perlu kami pandu dan asistensi. Terjadi gegar budaya (culture shock), di era transformasi ini dari generasi yang kurang ramah teknologi menjadi generasi yang bersahabat dengan teknologi, maka pengembangan Sumber Daya Manusia ini, harus kami lakukan, tambah Bupati Bantul.

Pos Terbaru :