Diskominfo Bantul Gelar FGD Transformasi Menuju Pemerintahan Digital di Kabupaten Bantul

Sebagai komitmen mencapai reformasi birokrasi, tata kelola Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE), Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Sinergi Sistem Manajemen Pengetahuan dalam Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik, di Grand Rohan, Rabu (15/11/2023). Tema yang diambil pada FGD kali ini adalah Transformasi Menuju Pemerintahan Digital di Kabupaten Bantul.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bantul, Bobot Ariffi' Aidin, S.T., M.T., dalam laporan penyelenggaraan menyampaikan tujuan dari acara ini yaitu guna memahami tantangan konkret yang dihadapi dalam penerapan sistem manajemen pengetahuan SPBE di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Bantul, mencari masukan, solusi hingga rekomendasi untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan.

Selain itu, tujuan lainnya adalah membangun pemahaman bersama dan kolaborasi antara berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah, praktisi IT, dan masyarakat lokal, untuk mencapai tujuan pemerintahan digital yang lebih baik, serta menilai kebutuhan pelatihan dan pengembangan SDM untuk mendukung implementasi Sistem Manajemen Pengetahuan SPBE di Kabupaten Bantul. Bobot menambahkan, permasalahan dalam penyelenggaraan SPBE yaitu sumber daya manusia yang belum memiliki kapabilitas dalam penerapan SPBE sebagai budaya kerja sehari-hari.

"Peran dari manajemen pengetahuan sangat diharapkan dapat membangun kecerdasan kolektif antar lembaga pemerintahan pusat dan daerah, serta menguatkan kolaborasi pentahelix untuk melahirkan inovasi pelayanan kepada masyarakat sehingga manajemen pengetahuan mampu meningkatkan kualitas pelayanan," imbuhnya.

Senada dengan hal tersebut, Asisten Administrasi Umum sekaligus Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Ir. Pulung Haryadi, M.Sc yang hadir sekaligus membuka kegiatan FGD mewakili Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul, menyampaikan sinergi sistem manajemen pengetahuan memainkan salah satu peran dalam mencapai transformasi birokrasi.

"Karena pengetahuan yang terkelola dengan baik menjadi fondasi bagi inovasi, pengambilan keputusan yang cerdas, dan efisiensi operasional," tutur Pulung.

Ia menambahkan, sinergi antara sistem manajemen pengetahuan dan pemerintahan berbasis elektronik adalah kunci keberhasilan dalam mewujudkan pemerintahan yang responsif, efisien, dan inklusif.

Narasumber dalam FGD adalah Nanang Ruswianto, S.T., M.Kom selalu praktisi IT dan Evaluator Eksternal Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Kementerian PANRB. Dalam diskusi juga membahas tentang aplikasi manajemen pengetahuan di Pemerintah Kabupaten Bantul, yang dinamakan SINOMAN (Sistem Informasi Manajemen Layanan dan Pengetahuan).  SINOMAN merupakan solusi inovatif yang didedikasikan untuk meningkatkan akses, pengelolaan dan pemanfaatan aset intelektual (pengetahuan, pengalaman) dalam mendukung transformasi digital di Kabupaten Bantul. (Fza/https://diskominfo.bantulkab.go.id/)

Pos Terbaru :